Warga di Lereng Bromo Pasuruan Buat Sumur Resapan Cegah Banjir dan Longsor
Pasuruan – Warga Desa Galih, Kecamatan Pasrepan, Kabupaten Pasuruan membangun sistem pencegahan banjir dan longsor terintegrasi. Mereka membuat sumur resapan, rorak dan biopori.
Desa yang berada di ketinggian 249-1.100 mdpl ini berpotensi dilanda banjir dan longsor saat musim hujan. Mitigasi bencana harus dilakukan untuk meminimalisasi ancaman bencana terutama saat musim hujan.
Pembangunan sistem pencegahan bencana ini dilakukan bersama sejumlah pegiat lingkungan dari Yayasan Sekola Konang Indonesia (YSKI), yang didukung PT Tirta Investama Aqua Keboncandi. Selain pembangunan fisik, kemampuan warga menghadapi ancaman bencana juga ditingkatkan.
“Sumur resapan berfungsi memanen air hujan sekaligus mengurangi limpahan air hujan,” kata Anton, Senin (11/10/2021).
Selanjutnya menurut Anton, di daerah tengah yang merupakan perkebunan, warga berpartisipasi membangun ratusan rorak. Sebanyak 260 unit rorak berfungsi meredam laju air (runoff) hujan langsung ke bawah.
Baca juga:
Lereng Setinggi 50 Meter di Trenggalek Longsor, Distribusi Susu Terhambat
Sementara di daerah bawah, dibangun biopori. Lubang-lubang biopori ditujukan untuk mengatasi genangan dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.factory replica watches,Replica Watches,Replica Watches Shop.
“Dengan sumur resapan, rorak dan biopori, potensi bencana bisa diminimalisasi,” pungkas Anton.
Salah satu tokoh masyarakat, Ngationo mengaku, sistem pencegahan banjir dan longsor yang dibangun sangat cocok dengan kondisi desanya. “Sebelumnya tak terpikirkan bangun seperti ini. Sangat pas dengan desa ini,” ujarnya.
Baca artikel detiknews, “Warga di Lereng Bromo Pasuruan Buat Sumur Resapan Cegah Banjir dan Longsor” selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-5762788/warga-di-lereng-bromo-pasuruan-buat-sumur-resapan-cegah-banjir-dan-longsor.